PUISI - PUISI 4 - 5 BAIT(1)
TAS RANSEL SEKOLAH
Aurelia Nursabrina Rahmany
Ah
sayang rasanya kalau dibuang
Walau
telah pudar dan usang
Ada
bagian yang sobek dan berlubang
Dan
sedikit jahitan benang
Setia
ke sekolah menemaniku
Membawa
beban semua buku
Sepanjang
yang engkau mampu
Masukkan
penuh memenuhi bagian ruangmu
Tas
ransel sekolah model terbaru saat itu
Corak
hiasan polkadot dan banyak saku
Pas
ada discount harga beberapa puluh ribu
Satu
tahun yang lalu beli bersama ibu
Tas
ransel sekolah kini kusimpan rapi
Sebagai
pengingat saat nanti
Pernah
berjasa berarti pasti
Bagian
sejarah perjalanan hidup ini
Tas
ransel sekolah baru kini kusandang
Model
baru sesuai kebutuhan enak dipandang
st
st pas ada discount di satu toko kondang
Smoga
dapat selalu menemaniku bertandang
Tuhan
Tentri Ryan Rahmanita
(7A)
Tuhan,Tanpa-Mu
aku bukan siapa-siapa.
Kaulah yang
menciptakan bumi,
Yang menciptakan
semesta.
Tuhan,aku
hanyalah hamba-Mu.
Yang
tiada daya di depan-Mu.
Tuhan,
hanya pada-Mu aku berserah.
Karena itu
Tuhan,
Pada-Mu jua aku
bermohon.
“Berilah
keselamatan pada kami,
Tuhan,
lindungilah kami.
Tuhan, limpahkanlah
kepada kami
Anugerah
terindah-Mu”.
Tuhan,hanya
pada-Mu.
Aku
memohon.
GURU
KARYA:OKTAVIAN
ARYA PUTRA
SESAAT KAMI TERPAKU
MEMANDANG WAJAH KUSAM MU
YANG TERKANTUK DIANTARA KURSI
DAN TUMPUKAN BUKU
BETAPA MULIA KETULUSAN MU
BERIKAN ILMU
KEPADA SEMUA MURIDMU
HINGGA KAMI BISA MENGEJA DAN MEMBACA
HINGGA KAMI BISA MENULIS
DAN MENATAP INDAH WARNA DUNIA
SESAAT KAMI TERTUDUK LESU
JIKA MENATAP KISAH HIDUPMU DULU
ENGKAU ADALAH PEJUANG
YANG TAK KENAL KATA MENYERAH
ENGKAU ADALAH KSATRIA
YANG BERJIWA BAJA
SEMANGAT DAN PENGORBANANMU
BAGAI PELITA YANG MENGHIDUPKAN
CAHAYA
PADA LORONG GELAP
JALAN PANJANG YANG KAMI LALUI
KAWANKU
DAN AKU
KARYA
:OKTAVIAN ARYA PUTRA
Sebelum ajal mendekat dan
mengkhianat,
mencengkam dari belakang ‘tika kita tidak melihat,
selama masih menggelombang dalam dada darah serta rasa,
mencengkam dari belakang ‘tika kita tidak melihat,
selama masih menggelombang dalam dada darah serta rasa,
belum bertugas kecewa dan
gentar belum ada,
tidak lupa tiba-tiba bisa malam membenam,
layar merah berkibar hilang dalam kelam,
kawan, mari kita putuskan kini di sini:
Ajal yang menarik kita, juga mencekik diri sendiri!
tidak lupa tiba-tiba bisa malam membenam,
layar merah berkibar hilang dalam kelam,
kawan, mari kita putuskan kini di sini:
Ajal yang menarik kita, juga mencekik diri sendiri!
Jadi
Isi gelas sepenuhnya lantas kosongkan,
Tembus jelajah dunia ini dan balikkan
Peluk kucup perempuan, tinggalkan kalau merayu,
Pilih kuda yang paling liar, pacu laju,
Jangan tambatkan pada siang dan malam
Dan
Hancurkan lagi apa yang kau perbuat,
Hilang sonder pusaka, sonder kerabat.
Tidak minta ampun atas segala dosa,
Tidak memberi pamit pada siapa saja!
Jadi
mari kita putuskan sekali lagi:
Ajal yang menarik kita, ‘kan merasa angkasa sepi,
Sekali lagi kawan, sebaris lagi:
Tikamkan pedangmu hingga ke hulu
Pada siapa yang mengairi kemurnian madu!!!
Isi gelas sepenuhnya lantas kosongkan,
Tembus jelajah dunia ini dan balikkan
Peluk kucup perempuan, tinggalkan kalau merayu,
Pilih kuda yang paling liar, pacu laju,
Jangan tambatkan pada siang dan malam
Dan
Hancurkan lagi apa yang kau perbuat,
Hilang sonder pusaka, sonder kerabat.
Tidak minta ampun atas segala dosa,
Tidak memberi pamit pada siapa saja!
Jadi
mari kita putuskan sekali lagi:
Ajal yang menarik kita, ‘kan merasa angkasa sepi,
Sekali lagi kawan, sebaris lagi:
Tikamkan pedangmu hingga ke hulu
Pada siapa yang mengairi kemurnian madu!!!
BURUNG
PIPIT
KARYA
:OKTAVIAN ARYA PUTRA
Burung
pipit kecilku
hapuslah rasa curigamu padaku
walau aku hanya menjadi persingahaan sesaat
tak akan ku tahan kau untuk diam ditempat
hapuslah rasa curigamu padaku
walau aku hanya menjadi persingahaan sesaat
tak akan ku tahan kau untuk diam ditempat
Terimakasihku
untuk mu burung pipit kecilku
Terbanglah bebas kemana kau akan pergi
Temukah teman yang akan menjadi kekasihmu
Kembalilah lagi ke tamanku suatu saat nanti
Terbanglah bebas kemana kau akan pergi
Temukah teman yang akan menjadi kekasihmu
Kembalilah lagi ke tamanku suatu saat nanti
Ku
akan mengobatimu kembali jika kau kembali tersakiti
terbang dan lupakanlah aku jika kau menemukan cinta sejati
biarkan ku disini untuk terus berharap dan menanti
karena ku sangat menyayangi dan mencitaimu tulus murni
dan tak akan terganti karena kau satu dihati.
terbang dan lupakanlah aku jika kau menemukan cinta sejati
biarkan ku disini untuk terus berharap dan menanti
karena ku sangat menyayangi dan mencitaimu tulus murni
dan tak akan terganti karena kau satu dihati.
Jum'at
Kelabu
Kunanti dan menunggu
Kepersiapkan hati ini tuk ungkap perasaan ini
Debar jantung ini bermain dan menari
Kunanti dan menunggu
Kepersiapkan hati ini tuk ungkap perasaan ini
Debar jantung ini bermain dan menari
Satu,
dua, tiga iam waktu berlalu
Kau yang kudampa tak kunjung berlalu
Ditempat yang telah kita sepakati tuk berjumpa
Pikiran ku semakin tak terduga
Kau yang kudampa tak kunjung berlalu
Ditempat yang telah kita sepakati tuk berjumpa
Pikiran ku semakin tak terduga
Akhirnya
dari kejauhan kulihat dia
Dengan wajah hampa dia tiba
Mawar merah telah kupersiapkan tuk nya
Dan kami pun berbincang bersama
Dengan wajah hampa dia tiba
Mawar merah telah kupersiapkan tuk nya
Dan kami pun berbincang bersama
Dan
tiba masa tuk ungkap rasa
Dengan hati yang semahkin membahana
Kuungkap kan cinta ini kepadanya
Dengan berharap dia merasa
Dengan hati yang semahkin membahana
Kuungkap kan cinta ini kepadanya
Dengan berharap dia merasa
Comments
Post a Comment